Revolusi Lean Mendapatkan Momentum: Poin Penting dari IGLC Boston 2016

18

Konferensi International Group for Lean Construction (IGLC) ke-24, yang diadakan di Boston pada tanggal 18-24 Juli 2016, menjadi pertemuan penting bagi lebih dari 250 akademisi dan praktisi yang mendorong evolusi konstruksi lean. Artikel ini menyaring wawasan penting dari dua hari pertama acara tersebut, menyoroti momentum yang berkembang di balik metodologi lean dan tantangan yang masih dihadapi dalam penerapannya secara lebih luas. Konferensi ini menggarisbawahi bahwa lean bukan lagi sebuah konsep khusus namun merupakan pendekatan yang semakin umum dalam penyampaian proyek.

Hari 1: Jalan Gemba dan Diskusi Nonkonferensi

Hari pertama difokuskan pada penerapan praktik dan diskusi kolaboratif. Gemba walk, kunjungan ke lingkungan kerja yang aktif, merupakan fitur utama. Peserta menjelajahi lokasi konstruksi (Consigli, Shawmut, Suffolk), kantor arsitek (SBA), dan Lean Enterprise Institute (LEI), mendapatkan paparan langsung terhadap penerapan lean.

Bersandar di Kantor Arsitek: Kunjungan ke Steffian Bradley Architects (SBA) mengungkapkan manfaat keterlibatan kontraktor awal dan mitra dagang dalam desain, khususnya dalam proyek Integrated Project Delivery (IPD). Namun, keberhasilan IPD bergantung pada komitmen pemilik yang bersedia melakukan pengambilan keputusan kolaboratif. Insentif yang tidak selaras atau kurangnya kepercayaan dapat menggagalkan inisiatif IPD yang mempunyai niat terbaik sekalipun.

The Lean Enterprise Institute (LEI): Pendekatan LEI terhadap transformasi lean, yang menekankan penelitian tindakan dan berbagi pengetahuan terbuka, dipamerkan. Tata letak kantor mereka, yang dirancang untuk mendukung manajemen visual dan perencanaan kolaboratif, menunjukkan kekuatan ruang fisik dalam menumbuhkan budaya lean. Prinsip utama LEI adalah pembelajaran apa pun dari transformasi lean harus disebarluaskan secara terbuka kepada publik.

UnConference: Format UnConference sore hari, yang didorong oleh topik-topik yang dihasilkan peserta, memfasilitasi perdebatan yang hidup. Diskusi berpusat pada mengatasi penolakan terhadap penerapan lean, memperluas lean melampaui lingkungan IPD, dan mengintegrasikan prinsip-prinsip lean ke dalam kurikulum sarjana. Topik paling populer berkisar pada metrik untuk integrasi lean dan Building Information Modeling (BIM), yang sejalan dengan penelitian sebelumnya dari IGLC Oslo.

Hari 2: Kepemimpinan Industri dan Komitmen Strategis

Hari Industri dimulai dengan panel CEO yang menampilkan para pemimpin dari Cannistraro, Worcester Air Con, Consigli, dan TOC Boston. Konsensusnya jelas: keberhasilan transformasi lean memerlukan dukungan tidak hanya dari para pemimpin senior, namun juga dari para pemimpin yang secara aktif menjalankan apa yang dikatakannya. Lean harus tertanam dalam strategi bisnis inti organisasi, bukan diperlakukan sebagai tambahan.

Integrasi Strategis Lean: Anthony Consigli menekankan untuk memperkenalkan satu konsep lean per tahun, membangun secara bertahap dibandingkan mencoba melakukan perubahan besar-besaran. Hal ini sejalan dengan prinsip pelatihan just-in-time —mempelajari dan menerapkan konsep sesuai kebutuhan. Consigli menggunakan pemecahan masalah A3 dan Choosing By Advantages (CBA) untuk menyederhanakan pengambilan keputusan dan meningkatkan pemilihan tim. CBA menawarkan kerangka kerja obyektif untuk mengevaluasi pilihan-pilihan, khususnya dalam pengadaan.

Motivasi Intrinsik dan Pergeseran Budaya: Mark Jussaume (TRO Boston) menekankan bahwa momentum terbangun ketika orang diminta untuk berpartisipasi, bukan dipaksa. Dia mengutip penelitian Dan Pink di Drive, yang menyoroti pentingnya motivasi intrinsik dibandingkan insentif finansial. Pergeseran penting adalah peralihan dari pola pikir batin (“apa yang saya inginkan”) ke pola pikir luar (“bagaimana pekerjaan saya berdampak pada orang lain”).

Komitmen Jangka Panjang: John Cannistraro (Kontraktor Mekanik) menggarisbawahi perlunya investasi berkelanjutan dalam pengembangan tenaga kerja untuk memastikan kelangsungan hidup jangka panjang. Lean adalah strategi mereka, bukan strategi langsung. Derek Drysdale (Mantan Kepala Jalan Raya Utara Inggris) menegaskan hal ini, dengan menyatakan bahwa lean tidak akan berhasil tanpa integrasi strategis.

Momentum Terbangun

Bevan Mace (Balfour Beatty) mempresentasikan penelitian yang menunjukkan bahwa penyampaian proyek lean mendapatkan daya tarik, bergerak ke tahap adopsi mayoritas awal. IGLC dan Lean Construction Institute (LCI) telah memainkan peran penting dalam mendorong momentum ini.

Konferensi ini diakhiri dengan pengakuan atas kekuatan pendorong di balik IGLC Boston, Cynthia C.Y. Tsao, PhD, dan ketua industri Hal Macomber, bendahara Shannyn Heyer dan komite ilmiah Profesor Christine Pasquire, Thais Alves, dan Justin Reginato.

Sebagai kesimpulan, IGLC Boston 2016 memperkuat pengakuan yang semakin berkembang bahwa konstruksi ramping bukan sekadar seperangkat alat namun merupakan perubahan mendasar dalam cara proyek direncanakan, dilaksanakan, dan dilaksanakan. Kesimpulan utamanya adalah kesuksesan yang berkelanjutan memerlukan komitmen strategis, budaya kolaborasi, dan fokus tanpa henti pada perbaikan berkelanjutan.